Senin, 29 September 2014

Lumut hati

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Lumut adalah tumbuhan tingkat rendah atau tumbuhan kecil yang termasuk dalam bryophita, berasal dari bahasa yunani ‘bryum yang artinya lumut. Tumbuhan ini telah menunjukan diferensiasi tegas antara organ penerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Akarnya berupa rhizoid, daunnya dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain tumbuh. Hal ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan lain yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
            Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut adalah tahap gametofit(tumbuhan penghasil gamet) haploid, dengan demikian terdapat tumbuhan lumutjanta dan tumbuhan lumut betina karena satu satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua kelamin ssekaligus.
            Sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan oleh anteredium dan sel-sel kelamin betina trletak dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteredium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma ini berenang menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
            Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora .



1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa tumbuhan lumut?
2.Bagaimana cara berkembang biak?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa ciri-ciri tumbuhan lumut
2. Mengetahui bagaiman cara berkembang biak lumut






















BAB II
PEMBABAHASAN
2.1 LUMUT HATI
            Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit.Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella. Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akarbatang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta  menuju  Cormophyta Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies. Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia. Gametofit merupakan lembaran ‘daun’ tipis yang menempel pada substratnya dengan rhizoid yang halus. Lembaran daun di bagi atas beberapa lobus : bentuk seperti hati hewan, epidermisnya mengandung klorofil. Pada permukaan gametofit terdapat badan seperti mangkuk yang berisi kuncup (gamma) yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan aseksual. Kuncup yang terlepas dan jatuh di tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi individu baru. Seperti Bryophyta, pada lumut hati yang menonjol adalah fase gametofitnya. Pada fase ini, gametofitnya terkadang memiliki kutikula. Spora dari lumut hati memiliki dinding tebal yang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Siklus hidup lumut hati hamper mirip dengan lumut daun, yaitu fase gametofitnya lebih dominan. Gambar lembaran “daun” (gametofit dengan mangkuk berisi gamma anteridium dan arkegonium)
Klasifikasi lumut hati:
                        Kingdom         : Plantae
                        Divisi               :Hematophyta
                        Clasis               :Hematopsida
                        Ordo                :Marchantiales
                        Famili              :Marchantiaceae
                        Genus              :Marchantia
                        Spesies            :Marchantia polymorpha
Gambar lumut Hati
            Diantara lumut hati ada yang tidak mempunyai klorofil, yaitu yang tergolong dalam marga cryptothallus dan hidup sebagai saprofit. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh yang pendek. Sebagian besar lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik, kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Dalam bentuk demikian minyak tadi tidak dapat ditemukan pada tumbuhan lain
1.      Tumbuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
2.      Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti paying.
3.      Sporofit pertumbuhannya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik.
4.      Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi tunas, dan kuncup eram.

2.1.1  CIRI-CIRI LUMUT HATI
1.      Tumbuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
2.      Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti paying.
3.      Sporofit pertumbuhannya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik.
4.      Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi tunas, dan kuncup eram.

2.1.2  LUMUT HATI BERDASARKAN HABITATNYA
                        Hidup di tempat dengan kelembaban tinggi dan tidak menerima sinar matahari langsung, misalnya di hutan, di tepi sungai, ada juga yg di rawa (Riella) sehingga tubuhnya mempunyai struktur yg higromorf (misalnya dalam tubuhnya terdapat rongga-rongga udara), ada yg terapung di air (Riccia fluitans), lumut juga ada yg dapat hidup di tempat kering sehingga tubuhnya bersifat xeromorfik (pada tubuhnya terdapat alat penyimpan air), tempat tersebut seperti batu cadas, pada kulit pohon, di permukaan daun (disebut epifil)     - Reproduksi secara aseksual : dengan fragmentasi ( cabang-cabang yg bebas    dapat tumbuh menjadi individu baru), pembentukan kuncup eram (gemma), dengan pembentukan tunas-tunas cabang, pembentukan umbi (tuber), penebalan ujung talus. Perlu diketahui bahwa tumbuhan lumut mempunyai daya regenerasi
- Reproduksi seksual, jika ada pertemuan dua gamet yg berbeda
2.2 LUMUT DAUN
            Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang. Kuncup akan membentuk lumut baru. Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum. Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun. Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid. Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum. Bryophyta memiliki jumlah kurang lebih 10.000 spesies jenis lumut daun yang dibagi menjadi tiga ordo yaitu Bryales, Sphagnales, dan Andreales. Lumut daun lebih mudah dikenali karena sering dijumpai di tempat yang agak terbuka. Pada divisio Bryophyta, kita belum dapat membedakan membedakan antara daun, batang, dan akarnya. Akan tetapi, Bryophyta telah memiliki klorofil untuk proses fotosintesisnya sehingga digolongkan ke dalam Regnum Plantae. Lumut daun terdiri atas kelompok lumut yang padat, yang saling menyokong satu sama lain. Setiap tumbuhan yang tergabung dalam hamparan tersebut melekat pada substrat dengan sel memanjang atau filamen seluler yang disebut rizoid. Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Akan tetapi, rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi tersebut. Oleh karena itu, lumut dimasukkan ke dalam jenis tumbuhan tak berpembuluh. Difusi air dan nutrisi pada lumut terjadi secara lambat melalui jaringan di tubuh lumut yang saling berhubungan. Oleh karena itu, ukuran tubuh mereka terbatas, hanya kurang dari 2 cm tingginya. Gametofitnya tumbuh tegak di permukaan tanah, memiliki bagian-bagian yang menyerupai “akar”, “batang”, dan “daun” yang sesungguhnya tidak sama dengan struktur yang sama pada tumbuhan vaskuler. Gametofit merupakan generasi dominan, tempat terjadinya fotosintesis. Sporofit tumbuh membentuk suatu batang panjang yang muncul dari arkegonium. Pada ujung batang terdapat sporangium, yaitu kapsul tempat terjadinya pembelahan meiosis dan spora haploid berkembang.
Gambar sporofit yang memiliki sporangium berbentuk kapsul dengan tutupnya disebut kaliptra. Jika kadar air rendah, kaliptra terlepas, gigi peristom terbuka, dan spora keluar
Klasifikasi lumut daun:
                                    Kingdom         : Plantae
                                    Divisi               :Bryophta
                                    Clasis               :Musci
                                    Ordo                :Bryales
                                    Famili              :Polytrichaceae
                                    Genus              :Polytrichum
                                    Species            :Polytrichum sp.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAOIeV5B2DXECOMaOSf0XnOeJ_WzrAj2EifIGocRODLYBlf783nUC18KlJp6gy16ROfghmKPMhr2dYo_wEwZRFKWBZuANL5eIVHsYPEk-C9T1l9oNsLc3vLSYd_BIsUocGyHyNF64WOGI/s1600/lumut+daun.jpg








Gambar lumut Daun
            2.2.1 CIRI-CIRI LUMUT DAUN
1.    Gametofit tumbuh tegak atau merayap
2.    Berkembang dari protonema
3.    Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
4.    Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun            spiral atau melingkari batang.
5.    Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
6.    Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
7.    Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak                       dijumpai adanya elater.
8.    Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama                                         perkembangan kapsul. Kuat dan biasanya berwarna.
     Contoh : Polytrichum, Rhizogonium,Rhodobryum, Leucobryum,                              Hypopterygium, Hypnodendron, Pogonatum, Macromitrium, Spagnum
            2.2.2  LUMUT  DAUN BERDASARKAN HABITANYA
1. Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang     peiodik mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup.
2. Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
3.  Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau       gurun.

2.3. LUMUT TANDUk
       Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan byophyta
lainnya tetapi cukup berbeda untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang
mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang paling dikenal ialah Anthoceros, dan
spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau danau dan selokan. Tubuh utama adalah gametofitnya yang berwarna biru gelap, berlekuk-lekuk dan bentuknya agak bulat. Sel-selnya biasanya mengandung satu kloroplas yang besar yang mencakup pirenoid, yang diduga ada persamaan dengan pirenoid algae tertentu. Sporofit biasanya kapsul berbentuk silinder yang berbentuk bulir dengan panjang beberapa sentimeter, dan kadang-kadang sampai 5-6 cm. pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit. Dasar kapsul meluas arah ke bawah sebagai kaki, suatu organ yang melekat dan menyerap, terbena  dalam-dalam di dalam jaringan talusnya. Dalam beberapa segi, struktur kapsul Anthoceros menyerupai kapsul lumut sejati. Irisan melintang melalui kapsul menunjukan kelompok sel-sel steril, yaitu kolumnela, di tengah-tengah. Sekeliling kolumner terdapat silinder berongga yang berisi elater dan tetrad spor-spora. Kedua struktur ini secara vertical memanjang ke seluruh kapsul. Di luar ada zona sel-sel steril yang terlidung oleh epidermis dikelilingi oleh stomata yang sama dengan stomata pada tumbuhan berpembuluh. Adanya kloroplas dalam sel-sel daerah steril  menyebabkan sporofit matang, hampir seluruhnya tidak bergantung pada gametofit akan bahan makanan, meskipun masih memerlukan air dan mineral dari gametofit. Bila menjadi matang, dinding kapsul membelah menjadi dua katup dan spora-spora dilepaskannya. Setelah beberapa saat tumbuh, kapsul itu memanjang karena aktivitas daerah meristematik di dasarnya. Zona ini menghasilkan semua macam sel yang terdapat dalam kapsul matang jaringan steril dan jaringan penghasil spora. Jadi, selagi spora-spora itu menjadi masak dan ditenaskan dari bagian atas kapsul, maka spora-spora baru terus menerus dihasilkan di bawahnya. Pada beberapa spesies, kapsulnya terus tumbuh dan membentuk spora-spora baru selama gametofit itu hidup. Bangsa ini hanya memuat beberapa marga yang biasanya dimasukan dalam satu suku saja yaitu suku Anthocerotae. Berlainan dengan golonan lumut hati lainnya, sporogonium Anthocerothales mempunyai susunan dalam yang lebih rumit. Gametofit mempunyai talus yang berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara rizoid-rizoid. Susunan talusnya masih sederhana. Sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar. Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal. Stoma itu kemudian hampir selalu terisi dengan lender. Beberapa anterodium terkumpul dalam satu lekukan pada sisi atas talus, demikian pula arkogeniumnya. Zigo mula-mula membelah menjadi dua sel dengan satu dinding pemisah melintang. Sel yang diats terus membelah-belah dan merupakan sporogonium, yang bawah membelah-belah merupakan kaki sporogonium. Sel-sel yang mempunyai kaki sporogonium. Bagi sporogonium, kaki itu berfungsi sebagai alat penghisap (Haustorium). Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15 cm. jika telah masak pecah seperti buah polongan. Sepanjang poros bujurnya terdapat jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela. Kolume itu diselubungi oleh jaringan yang diselubungi oleh jaringan yang akan mengasilkan spora, yang disebut arkespora. Selain spora, arkespora juga menghasilkan sel-sel mandul yang dinamakan elatera.
Klasifikasi Lumut tanduk:
                                Kingdom         : Plantae
                                Divisi               : Antheceroptophyta
                                Clasis               :Antheceroptopsida
                                Ordo                :Antheceroptoceales
                                Famili              :Antheceroptoceae
                                Genus              :Antheceroptopsida
                                Species            : Antheceroptopsida sp

Gambar lumut Tanduk
            2.3.1 CIRI-CIRI LUMUT TANDUK
                                Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Gametofit berbentuk lembaran. Sporongium terdiri atas kaki dan kapsul saja
            2.3.2 LUMUT DAUN BERDASARKAN HABITATNYA
            Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab.


























BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
           Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan kecil yang termasuk division Bryophyta. Mempunyai sel-sel plastida yang mengandung klorofil a dan b. Kebanyakan hidup di darat, dan sel-selnya telah mempunyai dinding yang terdiri dari selulosa. Susunan tubuh sebenarnya merupakan gametofit. Pada bentuk primitif tumbuhan lumut helaian berupa thalus (Marchantia, Riccia, Anthoceros). Ada dua macam perkembang biakan yaitu: reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif. Tempat hidup lumut hati pada tempat-tempat yang basah untuk struktur tubuh higmorf dan pada tempat-tempat yang kering untuk struktur tubuh yang xemorf (alat penyimpanan air). Cara hidup lumut hati, sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika. Susunan tubuh lumut hati berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok yaitu, lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.  Perkembang biakan lumut hati ada dua yaitu secara aseksual menggunakan spora dan tunas, secara seksual contoh Marchantia, dan anteridium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram. Pada lumut daun, tempat hidupnya tumbuh di tempat agak terbuka. Susunan tubuh lumut daun melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid yang multiseluler bercabang-cabang. Perkembangbiakan lumut daun ada dua yaitu berumah satu jika dalam kelompok itu terdapat arkegonium maupun anteridium dan berumah dua jika kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah. Dijumpai ditepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan, dan ditepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan perantara-perantara rizoid-rizoid susunan talus masih sederhana, sel-selnya hanya mempunyai suatu kloroplas dengan satu pirunoid besar. Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkhegonium.
3.2 SARAN
            Bagi para pembaca sekalian yang ingin memperoleh informasil lebih lengkapnya mengenai lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk, di sarankan agar mencari lagi refrensi yang lain, karena tidak dapat kami pungkiri bahwa dalam pembuatan laporan  ini masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki.

























DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2004. BIOLOGI 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/bryophyta-lumut.html
http://www.adipedia.com/2011/04/ciri-ciri-reproduksi-dan-klasifikasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut_daun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar